Popular Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Islam dan BBM




 Islam itu mengatur segala aspek kehidupan, begitu juga tentang bbm, Islam telah mengaturnya.

Manusia bersekutu (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: padang gembalaan, air dan api. Dan harganya haram. (HR Ibn Majah).


artinya negara gak boleh memperjual belikan ke masyarakan dgn maksud mencari keuntungan, karena sejatinya BBM merupakan milik masyarakat. Kalaupun masyarakat harus membayar, maka ia membayar biaya produksinya saja. dan kalaupun dijual ke asing harus dgn persetujuan masyarakat selaku pemiliknya.

Biaya produksi itu mulai dari biaya pompa(lifting),
pengilangan, distribusi sampai di SPBU. Menurut perhitungan Pertamina thn 2010, biayanya sebesar US$14 / barel (1 barel = 150 liter). US$1 = Rp9000, maka biaya produksi per liternya 9000x14/150=Rp840. Jadi sebenarnya kalau dihitung masyarakat Indonesia hanya perlu membayar kurang lebih Rp1000 saja untuk 1 liter untuk bensin. Dan Negara tak akan rugi sedikitpun.

Yg membuat rugi negara selama ini karena melakukan liberalisasi di sektor migas dgn menyerahkan sumber2 energi kpd asing. Singkat kata, pemerintah tdk pernah mensubsidi masyarakat, tapi mensubsidi asing selama ini.

Api atau Sumber api, sprt BBM, Gas dan batu bara dalam pandangan Islam adalah milik umum, milik ummat yg harusnya dikelola negara untuk sebesar2nya maslahat bersama.

Tapi dalam sistem demokrasi yg kapitalistis sekarang ini, bukan hanya BBM, gunung, laut dan hutan pun boleh dipripatisasi, dikuasai pribadi hingga pihak swasta bahkan asing.

menaikkan bbm justru faktanya, seluruh kebutuhan masyarakat pun ikut naik! walhasil bukannya mengurangi jumlah kemiskinan, malah memperparah angkanya!

pikirkan rakyat kecil, jgn cuma pikirkan org kaya saja! pikirkan susahnya nelayan dan petani mencari makan jika bbm naik! yg artinya juga akan membuat seluruh kebutuhan masyarakat juga ikut naik.

seluruh migas harus dikelola negara, jangan berikan asing hak untuk merampok kekayaan kita! terapkan Syariah dan Khilafah solusinya!

jika kita masih berfikir bahwa negara kita membutuhkan bantuan asing dalam mengurus bbm, itu tanda pola pikir kita masih berpola pikir terjajah! padahal dari jaman majapahit aja kita udah bisa mengolah minyak dan emas sendiri! kenapa sekarang malah kita serahkan kpd asing???

Solusinya kembali kepada Islam, kembali menerapkan al-Qur'an dan as-Sunnah dalam bernegara, tinggalkan hukum2 buatan manusia yg cacat dan menyengsarakan yg diwarisi oleh penjajah!
Innil hukmu illa lillah, menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah!
Mayoritas Muslim di negeri Muslim terbesar ini jgn mau diterapkan aturan sistem kufur!
Yang non-Muslim tak usah khawatir, karena ia takkan dizalimi dan haknya dijaga oleh negara. Islam itu Rahmatan lil Alamin, jika diterapkan sungguh2.

perusahaan minyak di Indonesia semua di nasionalisasi dan dikelola oleh negara, pekerja asing diganti pekerja pribumi dan pekerja pribumi tetap mendapat pekerjaan. Tidak ada lagi bagi hasil antara penjajah dan kita sebagai pemilik minyak. Masyarkat sejahtera, negara adi daya. Hal itu hanya mungkin terjadi dalam sistem Khilafah!

Saatnya Umat bangkit, Terapkan Syariah, Tegakkan Khilafah!

usir perusahaan asing perampok negara! terapkan Syariah dan Khilafah solusinya!
< >

Tidak ada komentar: